Tuesday 21 May 2013

Teknik Framing foto Landscape


Turning-circle on Nottingham canal
Moscow Sunset, through the Bridge (Explored)
lighting-up time





Beauty AND Madness
I get the window seat!
Natural frame
Demikianlah contoh2 dari fotografer yang telah menggunakan teknik framing untuk memperindah sebuah pemandangan atau landscape. Ada beberapa tips yang bisa kita dapatkan dari contoh2 di atas:
  • Carilah angle yang berbeda – seringkali kita ingin memotret sebuah pemandangan yang sangat populer, dan tentunya kebanyakan orang akan mengambil gambar tersebut dari sudut yang sama saja. Untuk bisa menjadi berbeda dengan yang lain, dan supaya foto kita jauh lebih keren dan tidak membosankan, kita harus membedakan sudut pandang kita. Jadi, hal yang pertama kita harus lakukan adalah mencari angle yang lain. Mungkin hanya pindah beberapa meter ke samping, atau malah mundur dari angle yang sering dipakai oleh yang lain. Jangan lupa untuk mencari bagian dari alam ataupun arsitektur sekeliling yang dapat dijadikan framing agar foto kita lebih menarik dari yang lainnya. Untuk teknik ini, biasanya kita butuh menggunakan lensa super wide seperti Canon EF 16-35mm f2.8 L II.
  • Jangan lupakan foreground- Ini sering terjadi, di mana fotografer terlalu memikirkan background dan object, sehingga lupa mengikutkan sebuah foreground. Foreground itu adalah object yang terletak di antara object dan fotografer. Foreground inilah yang dapat membantu menambahkan efek 3 dimensi dari sebuah foto. Tapi jangan sampai foreground nya itu terlalu dominan, dan mengambil perhatian dari objek utama. Gunakanlah foreground sebagai framing untuk membingkai object tersebut.
  • Background itu penting – Inilah yang paling harus diperhatikan dari sebuah foto landscape. Background ini lah yang bisa mengatur mood atau feeling dari foto tersebut. Dalam foto landscape, biasanya background itu adalah langit atau awan. Untuk sebuah foto yang dramatis, langit yang berawan tentunya akan lebih bisa mencapai itu. Perhatikanlah agar background nya itu tidak mengganggu subject dari foto, tapi membingkainya agar mata kita langsung tertuju pada titik yang kita inginkan.
  • Object tidak harus di tengah. Ingat rumus “rule of third”! – Jika menggunakan teknik framing/membingkai ini, sang fotografer akan cenderung untuk meletakkan objecte tersebut tepat di tengah foto. Namun, jangan abaikan “the rule of thirds”, yaitu menempatkan object di bagian 1/3 dari samping. Ini akan membantu untuk menjadikan foto kita lebih spesial, dan menangkap tujuan mata dari orang yang mengamati foto kita.
  • Framing tapi tidak mengganggu dan dominan – Pastikan bahwa bingkai alami ini hanyalah pemeran dampingan, yang tugasnya adalah mendukung pemeran utama dari foto tersebut. Usahakan agar bingkai ini tidak mendominasi foto tersebut, dan biarkanlah object foto kita menjadi “hero” dari foto kita.
Anda pernah menggunakan trik ini? Share dong ama kita, pasang link nya di bagian komen.

0 Coment:

Post a Comment