Sunday 9 June 2013

Indonesia dan Aljazair Sepakati Kerjasama Kearsipan

Foto: Flag pinsALJIERS - Kerjasama di bidang kearsipan antara Indonesia dan Aljazair akan segera terwujud. Hasil pertemuan antara Plt Kepala ANRI Gina Masuda Husni dengan Direktur Jenderal Arsip Nasional Aljazair Chikhi Abdelmajid telah bersepakat akan melakukan penandatanganan MoUpada September 2013 di Jakarta.

"Saya sangat senang atas sambutan baik dan niat mulia dari pemerintah Indonesia melalui kepala Arsip Nasional Indonesia untuk menjalin kerjasama kearsipan antara kedua lembaga arsip kedua negara," kata Chikhi, dalam penandatangan record of discussion di Hotel Almitsaq, Aljazair, Rabu (4/6/2013).

Menurut Chikhi, ini sangat penting dilakukan karena kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik di bidang politik sejak sebelum kemerdekaan Aljazair. Oleh karena itu, Aljazair sangat membutuhkan beberapa dokumen dan arsip selama masa perjuangan Aljazair yang didukung oleh Indonesia melalui Konfrensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung dan pembentukan kantor FLN (Front de Liberation Nationale) di Jakarta setelah KAA digelar.

"Kami tidak akan pernah melupakan peran besar dan kontribusi Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Aljazair dari kolonialisme Prancis. Kami akan selalu ingat muktamar Bandung, pembukaan Kantor FLN di jakarta yang dibantu penuh oleh pemerintah dan rakyat Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala ANRI Gina Masuda menyambut baik rencana penandatanganan MoU soal kearsipan yang akan digelar di Jakarta September mendatang. Menurutnya, hubungan Indonesia dan Aljazair harus terus ditingkatkan karena kedua negara ini memiliki kemiripan di berbagai bidang.

"Kami senang dengan rencana kerja sama yang akan dikukuhkan pada September 2013. Kami berharap dengan kerjasama di bidang kearsipan ini semakin menguatkan hubungan kedua negara yang memang memiliki banyak kesamaan ini," terangnya.

Dengan kerjasama ini, lanjut Gina, diharapkan Indonesia akan mendapatkan arsip-arsip soal keberadaan FLN selama di Jakarta dan peran Indonesia dalam kemerdekaan Aljazair. Sementara Aljazair bisa mendapatkan dokumen tentang penyelenggaraan KTT Asia-Afrika di Bandung pada 1955. 

"Saat KAA berlangsung, kan juga ada utusan dari Aljazair sebagai peninjau. Semua arsip soal siapa saja yang datang, apa kegiatannya, itu akan kita bagi ke Aljazair. Demikian pula arsip soal peran Indonesia dalam kemerdekaan Aljazair juga akan diberikan kepada kita," terangnya.

Pertemuan kedua belah pihak ini juga diwarnai dengan saling tukar beberapa arsip dan foto sebagai simbol keseriusan kerjasama yang akan dibangun. Diharapkan Mou yang berisi soal kerjasama kearsipan yang terkait saling tukar dokumen dan training serta lainnya itu akan ditandatangani pada september mendatang bersamaan dengan acara pameran arsip se Asia Tenggara di Jakarta.

Sementara itu, Dubes Ni'am Salim menyambut baik atas rencana kerjasama kedua lembaga negara ini. Dia berharap melalui kerjasama di bidang kearsipan akan membuka kerjasama di bidang-bidang lain yang lebih luas, sehingga bisa menjadikan hubungan Indonesia dan Aljazair semakin kuat dan produktif di berbagai lini segi kehidupan.

"Kami mendukung penuh dan menyambut baik atas kerjasama ini. Semoga ini bisa segera ditindaklanjuti ke langkah yang lebih praktis, dan juga diikuti oleh MoU yang lain di berbagai bidang antara kedua negara," tegasnya.

0 Coment:

Post a Comment